Tuesday 15 May 2012

4 Kunci Sukses Mengembangkan Usaha


Sekitar beberapa minggu yang lalu, saya mengikuti sebuah acara diskusi yang bertemakan Social Media dan Marketing. Pada saat itu, pembicaranya adalah Pak Blontank Poer, pemilik Blontea, teh tradisional khas Indonesia yang sudah berkembang dan mencapai target menjadi teh kelas atas di Indonesia. Ada 4 hal yang beliau sharing mengenai kunci sukses beliau. Keempat hal tersebut akan saya rangkum dan paparkan disini.

Networking

Pada saat kita membuat suatu produk, yang harus kita targetkan adalah “kepada siapa kira-kira saya harus memasarkan produk ini?”. Karena  Pak Poer ini sangat percaya diri akan kualitas produknya, ia akhirnya menawarkan produknya ke salah satu orang besar di daerahnya. Karena orang tersebut sangat puas dengan teh Blontea milik Pak Poer ini, akhirnya ia memasarkan produk tersebut secara tidak langsung. Ia membawa teh tersebut kemanapun ia pergi. Sampai akhirnya, rekan-rekan dari orang besar tersebut banyak menanyakan hal-hal mengenai produk the tersebut. Dalam waktu yang tidak lama, akhirnya Pak Poer kebanjiran orderan. Ia harus menggandakan produksi the Blontea miliknya itu.

Dari sini kita bisa belajar bahwa networking adalah salah satu modal utama dalam berwirausaha. Modal tidak harus selalu uang. Networking adalah modal yang cukup mahal yang tidak semua orang memilikinya. Oleh karena itu, mulai dari sekarang kita harus memperluas jaringan usaha kita sampai kemanapun. Berkenalan dengan orang banyak adalah merupakan social investment atau investasi social di dalam kehidupan bermasyarakat. Jadilah orang yang jujur dan bertutur kata baik kepada siapapun. Kita tidak akan pernah tahu jika suatu saat nanti kita akan membutuhkan orang itu untuk mengembangkan usaha kita.

Satisfactory: Quality Product

Kalian memiliki networking yang bagus dan luas? Jangan senang dulu. Memiliki networking yang bagus dan luas tidak menjamin usaha kita akan berjalan mulus. Ingat. Kunci utamanya ada pada produk kalian. Coba kita pikirkan, apa yang akan kalian sampaikan dan kalian bawa kepada orang-orang yang ada di networking kalian? Produk kalian, bukan? Sekarang kalian bayangkan jika produk kalian kurang memuaskan, akankah seseorang yang berpengaruh yang menerima produk kalian menyampaikannya lagi ke rekan-rekannya? Tidak akan. Syukur jika ia hanya diam dan tidak menyampaikan keburukan dari produk kita ke rekan-rekannya, namun bagaimana jika justru ia menyampaikan complain dan keburukan produk kita ke rekan-rekannya dan bukan menyampaikannya langsung ke kita sebagai pihak yang memproduksi produk tersebut? Hal tersebut pasti akan menjadi boomerang bagi kita. Oleh karena itu, sebelum memasarkannya ke masyarakat luas, pastikan dulu bahwa produk kita ini layak menjadi pujaan di hati masyarakat, memiliki kualitas yang baik, dan memuaskan, sehingga orang yang menerima atau mengkonsumsi produk kita pun akan dengan bangga menyebarkannya ke orang lain.

Satisfactory: Service

Hampir sama dengan satisfactory, disini kita sebagaimana mungkin harus bisa memuaskan para pelanggan dengan produk yang kita hasilkan. Bisa kita bilang bahwa service adalah bagian dari satisfactory. Kita sudah membahas satisfactory dari segi kualitas produk. Namun disini yang akan saya bahas adalah pelayanan yang berhubungan dengan kesetiaan para pelanggan.

Sekarang kita bayangkan jika produk yang kita pasarkan adalah produk terbaik, dan networking yang kita miliki merupakan networking yang baik dan luas. Namun apakah para pelanggan kita akan tetap setia menggunakan atau mengkonsumsi produk kita jika pelayanan yang kita berikan kurang baik. Mungkin jika memang mereka hanya mengarah pada produk kita karena kualitas produk kita baik, akan tetap setia memakai atau mengkonsumi produk kita. Tapi setianya mereka mungkin akan habis waktunya jika pelayanan yang mereka terima tidak memuaskan mereka. Jika ada produk yang lebih baik atau minimal sama baik kualitasnya dari produk kita dengan pelayanan yang baik, mungkin pada akhirnya mereka akan beralih juga. Oleh karena itu, pelayanan juga harus diutamakan untuk mengembangkan usaha kalian.

Chance

Ada pepatah mengatakan bahwa marketing adalah omong kosong. Eitsss.. Jangan berburuk sangka terlebih dahulu. Maksud pepatah disini adalah “marketing adalah omong kosong, jika tidak ada kreatifitas di dalamnya.” Jadi marketing adalah mengenai kekreatifan seseorang dalam memasarkan produknya. Dalam hal ini, pemilik the Blontea ini memanfaatkan kesibukan warga Jakarta sebagai target pengembangan usahanya. The yang beliau produksi adalah the kelas atas. Itulah mengapa, hampir 90% pelanggan the Blontea ini adalah warga Jakarta karena orang-orangnya dikenal sebagai businessman dan businesswoman. Pak Poer ini memanfaatkan celah yang ia temukan di pasar. Orang Jakarta itu terkenal dengan kesibukannya. Dengan ide yang brilian, ia akhirnya mengembangkan sayap usahanya dengan menambahkan delivery service. Orang yang sudah sibuk, pasti akan mencari kesenangan yang instan. Para pengusaha dan pekerja di Jakarta pasti tidak ingin membuang-buang waktunya hanya untuk membeli the, meskipun the yang akan ia konsumsi adalah the khusus. Mereka lebih memilih delivery service untuk mengantarkan produknya sampai di rumah. Bisa kita bayangkan jika calon pelanggan hanya berniat coba-coba karena ia bisa menikmati the hanya dengan menelpon saja ke bagian delivery servicenya. Namun ternyata, the yang ia teguk itu sangat nikmat sekali sampai akhirnya ia ketagihan. Berawal dari kemudahan yang ditawarkan,  yang tadinya hanya coba-coba, karena produknya memang memuaskan ia jadi berlangganan sampai sekarang. Dengan peluang ini, akhirnya Pak Poer pun bisa mengembangkan usahanya sampai saat ini. Dari sini kita belajar bahwa pengusaha itu harus cerdas melihat peluang. Siapa cerdas, dia untung.

Itu tadi 4 kunci sukses untuk mengembangkan usaha kalian. Coba cek proses usaha kalian, apakah usaha kalian sudah memiliki 4 aspek diatas dan menjalankannya secara baik? Jika belum, ayo mulai dari sekarang juga!

Tuesday 8 May 2012

Seberapa Pentingkah Sebuah Perusahaan Memantau Produknya Di Jejaring Social?



Tidak sedikit perusahaan yang masih memilih untuk tidak aktif di jejaring social dari pada bertahan dan memasarkan produk mereka disana. Sebagian dari mereka mengaku belum siap untuk mendengarkan komentar-komentar buruk yang dilontarkan oleh masyarakat mengenai produk mereka. Beberapa alasan mengapa mereka lebih memilih untuk tutup telinga dari jejaring social adalah mereka takut bahwa hal-hal buruk yang dilontarkan oleh masyarakat terhadap produk mereka akan merusak reputasi perusahaan mereka. Mereka juga takut untuk menerima kebeneran dan timbale balik yang kurang baik yang akan membuat mereka hilang kendali terhadap pengendalian produk dan pandangan masyarakat terhadap produk tersebut.

Sebenarnya jalan yang mereka pilih bisa dikatakan buruk. Kita menghasilkan suatu produk pasti dengan proses yang panjang. Dalam proses tersebut, kita pasti berusaha semaksimal mungkin agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas sebagus mungkin. Dalam berbisnis, kita pasti tidak main-main. Kita mencari peluang terbaik untuk mendapatkan produk sebaik mungkin dan menjaring pelanggan sebanyak mungkin. Jika kita yakin bahwa produk kita memiliki kualitas yang baik, mengapa harus takut menerima 

kabar buruk dari pelanggan?
Saat kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memproduksi produk kita, kita justru harus bersiap diri untuk menerima semua pujian dari pelanggan dan masyarakat pada umumnya. Bayangkan jika seorang pelanggan merasa puas sekali dengan produk kita dan ia menceritakannya kepada banyak orang mengenai kebaikan produk kita. Berapa banyak orang yang akan ikut mengkonsumsi produk kita? Tentu saja banyak.

Oleh karena itu, keaktifan kita di jejaring social justru lebih menghasilkan banyak manfaat daripada kemadaratannya. Mengapa tidak kita alihkan saja kekhawatiran kita pada keuntungan? Timbal balik dalam bentuk komentar-komentar yang kurang baik yang dilontarkan dari para pelanggan dan masyarakat umum di jejaring social, kita tangani dengan pelayanan yang baik dan transparan. Pelanggan kita pintar kok memilih mana yang baik dan benar. Jika kita memberikan pelayanan yang baik terhadap keluhan-keluhan mereka, kita tidak perlu takut kehilangan mereka. Pada saat kita memberikan tanggapan keluhan dan komentar mereka dengan pelayanan yang baik justru kita mendapat nilai lebih di mata mereka. Dari hal ini, mereka yang tadinya tidak puas dengan produk kita tidak menutup kemungkinan akan malah memuji kita atas pelayanan yang kita berikan dalam menanggapi mereka. Selain itu, dari komentar-komentar tidak sedap yang mereka lontarkan, kita bisa makin memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk kita.

Keuntungan lain mengenai keaktifan kita di jejaring social adalah kita bisa mendengar apa yang masyarakat katakan mengenai produk atau perusahaan kita. Ada berbagai macam aplikasi dan situs di internet yang menyediakan pelayanan untuk menangkap setiap percakapan yang dilakukan oleh masyarakat mengenai produk atau perusahaan kita. Kita hanya perlu mengetik keyword yang kita akan cari, bisa mengenai nama brand, produk, atau perusahaan kita. Lalu kita bisa menemukan kalimat-kalimat yang terlontar mengenai brand, produk, atau perusahaan kita. Kalian perlu tahu bahwa komentar-komentar di jejaring social terkadang dilontarkan tanpa paksaan dari pihak manapun. Para pengguna akun hanya ingin mengungkapkan apa yang mereka rasa semata. Dari hal ini, kita bisa ambil keuntungan bahwa kita bisa menggarisbawahi bagian produk kita yang masih butuh mengalami perbaikan.

Bagaimana? Jejaring social sangat penting bukan untuk pengembangan brand, produk dan perusahaan kalian?

5 Widget Atau Gadget Yang Harus Ada Pada Blog


Ada beberapa macam hal yang harus diperhatikan untuk mengoptimalkan fitur-fitur pada blog agar blog kalian ramai pengunjung. Blogspot memang menyediakan berbagai macam fitur widget dan gadget yang unik-unik dan menarik. Namun, jangan asal sembarang menempelkan widget ataupun gadget pada blog kalian. Blog yang terlalu ramai tampilannya oleh applikasi-aplikasi macam itu pun tidak akan nyaman untuk disinggahi. Tetap pada lajur utama, yaitu pada konten. Sebagus dan semenarik apapun tampilan blog kita, jika konten yang kita sediakan tidak menarik, maka pengunjung pun tidak menutup kemungkinan hanya singgah saja dan tidak akan berlama-lama.
Agar blog kita ramai oleh pengunjung, hal yang paling penting adalah dari segi konten. Widget ataupun gadget yang ada pada blog hanyalah sebagai sarana pembantu untuk membuat tampilan menjadi menarik. Lalu widget atau gadget apa saja yang sekiranya perlu ada di dalam sebuah blog? Berikut akan dipaparkan secara rinci.

1.  Gadget followers



Jika Facebook memiliki fitur ‘add as friend’, di blog kalian harus memiliki fitur gadget ‘followers’. Selain untuk mengetahui seberapa banyak followers sebuah blog, hal ini juga merupakan salah satu cara untuk berlangganan konten blog kalian. Saat kalian mengklik ‘follow’ pada sebuah blog atau kalian menjadi salah satu followers dalam sebuah blog, secara otomatis kalian akan mendapatkan update-update terbaru dari blog tersebut pada dashboard blogger kalian. Begitupun yang akan dilakukan oleh oranglain terhadap blog kalian. Jika konten blog kalian menarik, pengunjung pun tidak akan sungkan-sungkan untuk memfollow blog kalian.

2. Subscribe by Email



Tidak sedikit pengunjung blog adalah para penjelajah internet yang justru tidak memiliki akun jejaring social sama sekali. Oleh karena itu, menyediakan fitur subscribe by email sangat penting pada blog kalian agar pengunjung yang dating bisa menerima update-update terbaru pada blog kalian melalui email.

3. Popular Posts



Di dalam sebuah blog pasti ada beberapa artikel yang menjadi favorit yang selalu disinggahi oleh pengunjung kalian. Entah karena artikel tersebut  bisa dirasakan atau sering dialami oleh setiap individu pengunjung ataupun artikel tersebut memang jarang ditemukan dan sangat informative. Perlunya ada fitur gadget ‘Popular Post’ atau ‘Artikel Terpopuler’ adalah untuk membuat pengunjung betah berlama-lama di blog kalian. Sehingga pengunjung yang tadinya berniat hanya membaca sebuah artikel yang mereka butuhkan, karena melihat headingnya yang menarik sehingg menjadi favorit, mereka jadi melanjutkan membaca artikel-artikel lainnya yang ada pada blog kalian

4. Akun Jejaring Sosial Lain



Memasang klik button yang menghubungkan pengunjung ke akun-akun jejaring social kalian sangat penting. Contohnya saja akun jejaring social twitter. Kalian bisa memasang widget seperti ini pada blog kalian:
Dengan mengetahui aktifitas-aktifitas seru lainnya yang kalian lakukan di akun jejaring social lainnya, hal ini akan menarik pengunjung untuk ikut menikmati konten-konten menarik yang kalian sajikan.

5. Blog Profile

Saat seseorang memasuki wilayah blog kalian, mungkin ia butuh beberapa menit untuk mengetahui kategori konten apa yang kalian tulis di dalam blog kalian. Entah itu mengenai review film dan novel, ataupun mengenai desain grafik. Selain itu, jika pada kenyataannya konten yang kalian sajikan menarik banyak pengunjung, ada sebuah pihak yang tertarik untuk memasang iklan pada blog kalian. Oleh karena itu, profile jelas kalian sangat penting untuk dicantumkan pada blog. Hal ini memudahkan para pengunjung blog untuk berinteraksi lebih jauh dengan kalian.

Tuesday 1 May 2012

Strategi Marketing Pengusaha Bandung




Beberapa hari lalu, saya berbincang-bincang dengan seorang pengusaha kuliner besar di Bandung bernama Ali Bagus, pemilik restoran Bebek Garang. Yang kami bicarakan bukan hanya jenis aspek kuliner yang dihasilkan, tetapi juga cara sang pemilik restoran  menjalankan usaha kulinernya sehingga menghasilkan jenis aspek kuliner yang sekarang dikenal oleh masyarakat banyak. Restoran Bebek Garang sudah berdiri sekitar hampir 5 tahun. Dan Ali tidak melalui cara-cara instan untuk mencapai semua itu. Banyak hal yang ia terapkan untuk meraih tujuannya. Berdasarkan pengalaman pemilik sekaligus pengelola restoran tersebut, beberapa strategi yang is lakukan diantaranya adalah:

  1. Pantang Menyerah
Strategi ini memang terlalu lumrah untuk dibahas. Tapi pada kenyataannya memang strategi inilah yang paling kuat diantara strategi lainnya. Menjadi pengusaha menurut Ali adalah menjadi orang yang siap rugi. Bagaimana bisa. Tujuan menjadi pengusaha adalah untuk mendapatkan profit yang besar, mengapa menjadi pengusaha adalah menjadi orang yang siap rugi? Unik memang. “Belum siap rugi, jangan berniat jadi pengusaha”, begitu kata pemiliki restoran A.  Menjadi pengusaha adalah menjadi orang yang siap berjuang diantara kemungkinan-kemungkinan yang ada. Hidup memang mengenai kemungkinan. Kalian mungkin menang, bahkan mungkin juga kalah. Meskipun barang yang kalian hasilkan sangat bagus dan sempurna, konsep strategi penjualan yang kalian lakukan sudah sangat menarik, bukan berarti kalian tidak mungkin gagal dan rugi. Maka dari itu, kunci terpenting dari semua strategi adalah untuk jangan pantang menyerah. “Pada saat saya menjalankan restoran ini, satu setengah tahun saya tidak menghasilkan profit sama sekali. Bayangkan jika saya menyerah pada hari ke satu tahun enam bulan lewat satu hari, saya tidak akan bisa seperti sekarang ini memiliki 5 cabang di Bandung dan dikenal banyak orang”, tutur pemilik Ali. Jadi,pertanyaan untuk calon pengusaha, apakah kalian sudah siap rugi?

  1. Ikuti Kontes Perlombaan
Salah satu alasan mengapa mengikuti kontes-kontes perlombaan menjadi salah satu jalan mereka untuk mengembangkan bisnis Ali adalah agar bisnisnyamemiliki ‘nama’. Kita bisa ambil hikmah dari pengalaman Ali. Tapi jangan hanya mengikuti kontesnya dan menjadi pesertanya saja. Kalian harus berusaha memenangkan juara pertama dari kontes tersebut. Selain mendapatkan ‘nama’ sebagai penghargaan dan bentuk apresiasi untuk kalian, hal ini juga tidak menutup kemungkinan bagi kalian untuk dikenal oleh banyak orang atau barangkali kalian bisa menjadi brand ambassador dari para brand besar yang menjadi bagian dari sponsor dari acara kontes yang kalian ikuti. Begitulah yang dilakukan oleh Ali yang menjuarai peringkat pertama untuk kontes bergengsi dari Honda untuk Youth Icon dan juga peringkat kedua untuk kontes entrepreneur dari Shell.

  1. Manfaatkan Social Media (Twitter)
Pemasaran dari mulut ke mulut masih dipercaya lebih efektif daripada pemasaran melalui media-media elektronik seperti tv atau radio atau media-media tertulis lainnya. Disini, saya posisikan pemasaran melalui Twitter sebagai pemasaran bentuk dari mulut ke mulut. Ya.. Twitter memang masih merupakan suatu media tertulis. Namun karena tidak sedikit orang yang mengungkapkan perasaannya ke Twitter, posisi Twitter disini lebih cenderung bersifat pendapat atau kesan pembeli. Dengan menyebarkan kesan positif melalui kualitas produk yang kalian hasilkan, mereka akan memberikan pendapat positif mereka dan menuliskannya di akun Twitter mereka. Dengan hasil tersebut, setidaknya produk kalian akan dikenal oleh beberapa orang. Sisanya, kalian harus tetap gerilya menyebarkan informasi mengenai produk kalian. Ali yang akun twitter restorannya memiliki jumlah followers sekitar 3000 lebih merasa sangat bersyukur dengan hadirnya twitter sebagai salah satu media pemasarannya.

  1. Membuat Suatu Komunitas
Jangan anggap remeh kekuatan suatu brand, bahkan brand kecil sekalipun. Atau jika brand kalian masih merupakan brand kecil, jangan merasa tidak percaya diri. Bergabung dengan brand-brand lain dan membentuk suatu komunitas yang senada dengan konsep usaha kalian akan membuat nama brand kalian menjadi lebih hidup. Dengan mendirikan suatu komunitas, selain kalian bisa saling bertukar ilmu, kalian juga bisa sama-sama besar karena kekuatan kalian dengan anggota-anggota di komunitas tersebut bersatu menjadi satu; sebuah kesatuan. Hal inilah yang dilakukan Ali, pemilik restoran besar di Bandung ini. Ia menjadi anggota dari komunitas kuliner Bandung bernama SIndikat Kuliner dan berkontribusi menjadi salah satu pengurus di komunitas tersebut. Ali bergabung dengan brand atau restoran besar lainnya di Bandung seperti Bober CafĂ©, JnC Cookies, Redsdipo Warung Bawal, Kuma Ramen, dan lain-lain. Ia merasakan banyak manfaat dengan bergabung di dalam suatu komunitas. Dengan terbentuknya suatu komunitas yang senada dengan usaha yang sedang kalian jalankan, kalian akan dengan sangat mudah mendapatkan dukungan, baik materi ataupun non-materi, dari pihak-pihak pemerintah karena kekuatan kalian akan menjadi besar  di mata masyarakat.


  1. Jangan Malas untuk Meeting
Pada saat kalian mendengar kata ‘meeting’, mungkin yang pertama kali muncul di pikiran kalian adalah: pulang telat, makan waktu yang lama, membosankan, mengantuk, dan sia-sia. Yaa.. Itu hanya bagi orang yang menganggap bahwa meeting itu tidak bermanfaat sama sekali. Cobalah tanam dari diri kalian bahwa meeting itu menyenangkan. Yang saya bahas disini bukan hanya meeting internal, namun meeting dengan orang-orang baru yang ingin sekedar berdiskusi dengan kalian. Ada yang kalian tidak tahu dari apa yang sebenarnya bisa kalian dapat dari menghadiri meeting. Orang yang membuat janji untuk bertemu dengan kalian mungkin tidak selalu orang yang kalian kenal. Namun terkadang meeting dengan orang yang belum dikenal terasa membosankan daripada orang yang dikenal. Tapi apakah kalian tahu? Apa yang kalian diskusi dengan orang yang kalian kenal mungkin saja akan mendapatkan keuntungan tentang apa yang sudah kalian dapatkan. Jika kalian bertemu dengan orang baru, maka kesempatan kalian mendapatkan hal-hal baru justru lebih besar daripada kalian bertemu dengan orang-orang lama. Jangan remehkan orang-orang yang ingin sekedar bertemu dengan kalian. Siapa sangka dia adalah orang berada yang tadinya tidak berniat menginvestasikan hartanya menjadi berniat menginvestikan hartanya setelah berdiskusi dengan kalian.

Apa Itu Pinterest


Para pengguna jejaring social semakin dimanjakan dengan kehadiran suatu jenis jejaring social baru bernama Pinterest. Lain halnya dengan jejaring social Twitter yang sekarang sedang digemari oleh hampir semua pengguna jejaring sosial karena fiturnya yang simple dan singkat dengan hanya ketersediaan 140 karakter, Pinterest lebih mengunggulkan fiturnya dalam bentuk gambar. Dengan kehadiran Pinterest ini, para pemilik usaha bisa semakin gerilya memasarkan produknya dan mengambil setiap celah di setiap jejaring social media yang ada. Namun, sayang sekali Pinterest di luar negeri terutama di Amerika tidak mengulang kepopulerannya di Indonesia. Segementasi pasar untuk para pengguna jejaring social yang satu ini pun telah dianalisa dan dipaparkan dengan sangat jelas oleh Jeff Bullas di situsnya www.JeffBullas.com bahwa ada sekitar 90% pengunjung dan pemegang akun jejaring social ini adalah wanita. Mungkin dari segmentasi pasar ini yang cenderung memandang gender lah yang membuat Pinterest terlambat untuk popular seperti di Negara maju lainnya.

Cara kerja jejaring social Pinterest ini lebih mirip Tumblr. Para pengguna akun bisa menempelkan gambar yang dia suka di board mereka. Sebagian orang berpendapat bahwa cara kerja Pinterest ini mirip majalah dinding. Para pengguna akan disediakan board yang bisa mereka isi sesuai keinginan mereka. Cara mengisi board mereka bisa dengan menempelkan gambar orang lain yang mereka suka pada board kita dengan cara mengklik tombol pin. Papan atau board pun bisa dikategorikan sesuai minat atau disebut juga interest. Jadi gambar yang di-pin dan masuk ke board pengguna akun akan terlihat lebih terorganisir.
Berikut adalah istilah-istilah yang ada pada Pinterest:
Pin : gambar yang tersedia di papan Pinterest
Pinning : kegiatan menempelkan sebuah gambar di papan Pinterest
Pinner : Orang yang melakukan Pin atau Repin
Pin It Button : Tombol Pin yang bisa dipasang pada blog/ website
Repin : memposting ulang sebuah Pin dari pengguna Pinterest lain
Board : dinding atau ruang yang bisa kita tempeli dengan gambar-gambar yang kita pin berdasarkan kategori.
Follow : untuk mengikuti informasi terbaru isi suatu papan dari seorang pengguna Pinterest
Comment : untuk memberikan komentar
Like : untuk memberikan apresiasi bahwa anda menyukai postingan Pinner


Pinterest ini bisa dikatakan jejaring social yang unik karena untuk bisa mendaftarnya, para calon pengguna akun ini harus mengirimkan suatu permintaan sehingga Pinterest akan mengirimkan undangan kepada para calon pengguna akun. Namun, untuk bisa menerima undangan dari Pinterest, hal tersebut memakan waktu cukup lama. Mungkin Pinterest memiliki terlalu banyak request untuk di-invite, jadi para calon pengguna akun dimasukkan ke dalam daftar waiting list. Cara mudah lainnya yaitu kita bisa meminta pengguna akun Pinterest yang sudah terdaftar dalam Pinterest untuk mengundang kita masuk dan bergabung dalam Pinterest.


Sama halnya dengan jejaring social lainnya, Pinterest juga bertujuan untuk menjalin pertemanan diantara sesame pengguna akun. Sebagai jejaring social yang mengandalkan kekuatan sebuah gambar dalam menyampaikan pesan, ampuh digunakan sebagai media promosi suatu brand. Tetapi yang sangat harus diperhatikan adalah bahwa gambar yang akan dijadikan sebagai ‘senjata’ promosi brand tersebut berkualitas baik dan menarik sehingga banyak para pinner pengguna akun Pinterest lainnya yang terhibur. Jika mereka merasa bahwa gambar iklan yang suatu brand buat itu menarik, mereka akan dengan senang hati menempelkan atau pinning di pinboard mereka. Dengan begitu, secara perlahan-lahan, pendekatan brand yang dilakukan akan semakin tersebar.
Selain bisa diandalkan sebagai media promosi, Pinterest ini bisa menambah kreatifitas para pengunjung atau pengguna akunnya itu sendiri. Bisa dikatakan bahwa gambar yang diupload ke Pinterest bukan gambar biasa. Gambar-gambar yang ada di Pinterest merupakan gambar-gambar unik, menarik, dan juga inspiratif. Di samping itu, karena mayoritas pengguna akun Pinterest ini adalah warga dari luar negeri, maka gambar-gambar yang mengandung teks didalamnya pun akan menggunakan Bahasa Inggris. Dengan ini, para pengunjung atau pengguna akun bukan hanya akan meningkatkan kereatifitas mereka, tetapi juga meningkatkan kemampuan mereka dalam Bahasa Inggris.

Perbandingan Antara Hootsuite Dengan Social Oomph




Hootsuite dan Social Oomph adalah situs di internet yang menyediakan layanan tweet berjadwal. Berbasis twitter, kedua situs ini memberikan pelayanan kepada para pengguna akun twitter untuk dengan mudah menjadwalkan tweet-tweet yang mereka ingin publish dengan waktu-waktu yang sudah ditentukan. Keuntungan umum dari kedua situs ini sama. Para pengguna akun twitter tidak perlu repot-repot mengatur pengingat kapan dia harus memposting tweet tertentu, karena dengan bantuan kedua pelayanan situs ini, mereka hanya tinggal membuat template atau semacam final draft tweet yang akan diposting dan mengatur waktu tertentu kapan tweet itu harus diposting. Kebanyakan dari pengguna kedua situs ini adalah para pemilik akun twitter yang menginginkan twitternya update berperiodik dan menginginkan twitternya ‘hidup’ di timeline para pengguna akun atau followers twitter lainnya.
Terlepas dari bahasan konten yang bisa diupdate di kedua situs tersebut, disini bahasan yang akan dijelaskan adalah mengenai perbandingan antara hootsuite dan social oomph. Untuk memudahkan proses perbanding kedua situs tersebut, bahasan ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian aspek; tampilan, fitur, dan pelayanan.

 Tampilan

Dari segi tampilan, Hootsuite lebih unggul daripada Social Oomph. Hal ini dikarenakan desain dan kemudahan pengguna dalam menjalankan program mereka. Hootsuite didesain layaknya software yang biasa diinstal di komputer-komputer pada umumnya. Penggunaanya serba praktis dengan tampilan fit-to-screen. Pengguna Hootsuite hanya perlu mengklik tab di akun kedua pada saat akan membuka lembaran baru halaman tersebut. Sedangkan layaknya website pada umumnya, desain Social Oomph sangat hambar. Pengguna seperti diajak masuk ke sebuah website dan mengisi kolom-kolom kosong yang ada pada website tersebut. Dengan warna dasar putih dan tombol berwarna biru, tampilan Social Oomph sangat membosankan. Berbeda sekali dengan Hootsuite, selain warnanya redup dan friendly-looking, situs ini bahkan memunculkan burung hantu sebagai mascot dan juga ‘teman’ beronline. Burung hantu ini akan memberikan box pop-up yang memberitahukan bahwa ia sedang tertidur jika pengguna membiarkan situs Hootsuite itu terbuka terlalu lama dan tidak melakukan apa-apa.

2.      Fitur

Fitur-fitur yang ditawarkan di kedua akun tersebut hampir sama, yaitu memenej satu akun twitter atau lebih untuk diatur waktu pemostingan tweet tersebut. Dalam segi pelayanan yang ditawarkan dari tiap masing-masing situs, Social Oomph yang paling mengungguli hal ini. Terlepas dari pelayanan berbayar dan tidak berbayar, Social Oomph menyediakan pelayanan DM otomatis, reply otomatis, bahkan follow dan unfollow otomatis. Selain itu, Social Oomph menyediakan fitur untuk memonitor dan juga mengetahui perkembangan akun social media pengguna melalui data statistic yang di rekam oleh Social Oomph.

Untuk memenej jejaring social media, kedua situs ini hampir sama yaitu bisa menangani blog, blogfeed, statusNet, facebook, Ping.fm. Namun Hootsuite menyediakan lebih banyak pilihan jejaring social media, meliputi Foursquare, Fanpage, LinkedIn, MySpace, Mixi.

Dari keseluruhan review fitur di kedua akun tersebut, bisa disimpulkan bahwa Hootsuite dikelola layaknya situs twitter pada umunya, dan bisa mengikuti timeline secara real-time, tetapi Social Oomph hanya memprogram dan mengatur dan bekerja lebih seperti di belakang layar.

3.      Pelayanan

Kedua situs pendukung twitter dan social media lainnya ini menyuguhkan beberapa pelayanan yang bisa dinikmati. Bisa dikatakan bahwa kedua situs ini memfasilitasi aspek freemium; ada versi free, dan ada juga versi premium jika berminat untuk mengupgrade pelayanan situs tersebut.

Jika dilihat dari versi free, Hootsuite berada diatas daripada Social Oomph. Untuk versi gratisan, Social Oomph tidak menyediakan fasilitas koneksi ke Facebook. Di situs tersebut hanya ada koneksi ke Twitter dan StatusNet. Sedangkan di Hootsuite sendiri, ada beberapa media jejaring social yang bisa dikoneksikan, meliputi wordpress , facebook, linkedin, dan lain-lainnya.

Bisa disimpulkan bahwa Social Oomph lebih bekerja ke segi teknisnya, sedangkan fasilitas Hootsuite lebih memanjakan pengguna dengan desain yang nyaman. Dalam artian, Hootsuite bukan hanya didesain untuk bekerja sebagai situs pengatur waktu untuk twitter, tetapi juga layaknya software lain seperti Tweetdeck, pengguna yang ingin update langsung bisa berlama-lama di depan layar computer.

The ACCESS Model

Layaknya setiap hal pada umumnya, setiap strategi pun harus memiliki akses atau sering disebut jalan masuk. Tapi akses yang dibahas disini adalah ACCESS; sebuah akronim dari Audience, Concept, Competition, Execution, Social Media, dan Sales Viability. Mungkin keenam aspek ini bisa disebut sebagai rahasia sukses pada setiap perusahaan untuk penataan sebuah strategi. Keenam aspek ini memang sudah sering diadaptasikan oleh banyak pembuat strategi, dan mereka sudah merasakan manfaat dari menata perusahaannya dari enam aspek ini.

1.   Audience – Penonton

Pada saat kita membuat sebuah strategi, hal yang sangat penting yang harus kita perhatikan adalah Penonton. Siapa yang akan menjadi penonton kita akan sangat bergantung sekali dengan apa yang sudah kita siapkan. Jika Anda ingin membuat strategi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dunia masak dan dapur, tidak mungkin Anda akan menawarkan kepada komunitas yang hampir keselurahan anggotanya adalah para laki-laki. Meskipun ada kemungkinan bahwa para laki-laki di komunitas tersebut akan menyampaikan atau merekomendasikan hal yang Anda tawarkan tersebut kepada ibu, bibi, anggota keluarga atau teman perempuan mereka, hal tersebut tidak akan seefektif jika Anda menyampaikan strategi Anda langsung kepada komunitas yang mayoritasnya adalah kaum perempuan. Dalam hal ini, jika strategi yang sudah Anda buat lebih spesifik, Anda juga harus menyiapkan calon penonton yang lebih spesifik lagi. Anda pasti tidak akan menyiapkan strategi pemasaran popok wanita dewasa kepada para wanita yang umurnya dibawah 40 tahun. Meskipun ada kemungkinan yang bisa terjadi, namun tetap saja itu tidak akan sebegitu efektif.

2.   Concept – Konsep

Sebuah konsep sangat diperlukan sekali dalam bisnis. Konsep yang dibuat di sebuah strategi diperlukan agar strategi yang akan digunakan menjadi lebih terarah dan lebih rapi.

3.   Competition – Persaingan

Keberadaan pesaing dalam bisnis sangat menentukan strategi yang akan Anda lakukan. Saat Anda membuat sebuah strategi, setidaknya Anda harus bercermin kepada pesaing Anda. Anda tidak mungkin membuat strategi yang sama yang sudah dilakukan oleh pesaing Anda. Yang ada nantinya, Anda akan dipandang rendah oleh calon pembeli atau calon penonton Anda karena tidak memiliki daya kreatifitas yang tinggi. Keberadaan pesaing justru akan memberikan keuntungan tersendiri untuk kalian. Sebagian para perancang strategi justru berpendapat bahwa tidak ada kompetisi artinya tidak ada penonton.

4.   Execution – Pelaksanaan

Bisa dikatakan bahwa segi pelaksanaan adalah segi yang krusial. Semua hal yang telah dikonsepkan harus diperhatikan, bahkan harus lebih detil. Karena kesalahan yang sering terjadi adalah pelaksaan konsep yang telah direncanakan tidak berjalan sesuai konsep tersebut. Hal ini kerap kali diakibatkan oleh kurangnya memperhatikan hal-hal kecil yang bisa terjadi diantara poin-poin konsep yang telah direncanakan. Oleh karena itu, bagian ini menjadi bagian penting yang harus diperhatikan di dalam pembuatan suatu strategi.

5.   Social Media – Jejaring Sosial

Jejaring social adalah salah satu media yang bisa dimanfaatkan oleh seorang pemilik bisnis atau pengembang strategi untuk bisa berkomunikasi lebih dekat dengan penonton atau komunitas binsi kita. Keberadaan  media jejarang social memudahkan kita untuk menargetkan komunitas atau calon pembeli kita. Jika kita bisa menangani dengan baik jejaring social media, kita bisa dengan sangat mudah menembakkan peluru, yang dalam hal ini adalah produk kita, ke target pasar dan komunitas yang tepat.

6.   Sales Viability – Penjualan Kelangsungan Hidup

Setiap pengusaha pasti menginginkan bisnisnya berjalan dengan lancer dan bertahan lama. Namun tidak sedikit dari mereka tidak mengetahui strategi yang harus mereka lakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bisnis mereka. Tidak sedikit juga dari mereka yang mengalami hal tersebut karena mereka kurang begitu mendalami lebih detil mengenai bisnis yang mereka jalani.

Pepatah bisnis berkata, “jika kita tidak yakin dengan bisnis yang sedang kita jalankan, lalu bagaimana bisa kita meyakinkan calon pembeli untuk membeli produk yang sedang kita bisniskan?. Terciptanya sebuah bisnis adalah dari apa yang kita jual. Jika belum ada satu barang pun yang terjual, maka bisnis kita tidak akan berjalan lama. Solusi untuk kelangsungan hidup disini adalah kita harus merancang strategi pemasaran yang lebih baik. Dari hal ini, mereview lagi poin-poin mengenai 4 pilar yang harus diperhatikan untuk strategi jejaring social, bahwa setidaknya kita memiliki komunitas atau penonton untuk bisnis yang sedang kita jalani. Dalam hal ini, ada 5 cara yang bisa kita lakukan untuk menyaring keuntungan dari komunitas bisnis kita, diantaranya adalah:

1.      Produk, pelayanan, dan informasi; aspek ini adalah aspek yang paling umum, bahwa kita harus memperhatikan ketiga aspek ini baik di dunia online maupun dunia offline.
2.      Perikalanan dan sponsorship; aspek ini adalah bentuk aspek yang memanfaatkan cara unik lain untuk lebih mendekatkan bisnis kita dengan komunitas yang terkait. Salah satunya adalah kerja sama dalam bentuk sponsorship, sehingga dalam hal ini bisnis kita bisa mendukung kegiatan yang diminati banyak orang di komunitas kita.
3.      Transaksi dan komisi; aspek yang mencakup pembayaran ini bisa kita modifikasi dengan memberikan pelayanan yang mudah bagi komunitas kita untuk melakukan transaksi dan mendapatkan komisi untuk para penjual produk dari bisnis kita. Semakin mudah proses pembayaran yang disediakan, maka akan membuat komunitas kita semakin nyaman untuk tetap menggunakan produk kita.
4.      Subscription (langganan); aspek ini bisa dimanfaatkan untuk membuat komunitas kita tetap mengetahui hal-hal terbaru mengenai bisnis kita. Dalam hal ini, jika bisnis yang kita garap memungkinkan untuk memproduksi media cetak, kita bisa memproduksi media cetak khusus yang isinya mengenai update-update terbaru bisnis kita. Tapi jika itu tidak memungkinkan, kita bisa menggunakan cukup dengan e-newsletetr yang dikirim via email ke komunitas kita.
5.      Freemium; aspek ini menunjukkan bahwa bisnis kita menyediakan sesuatu yang gratis (free), namun juka pembeli/pelanggan bisa mengupgrade hal tersebut menjadi kegiatan berbayar (premium) agar bisa mendapatkan hal yang lebih yang tidak bisa mereka dapatkan di situs manapun.
6.      SaaS; SaaS adalah akronim dari Software as a Service. Dalam hal ini, bisnis kita juga perlu menyediakan pelayanan-pelayanan yang membuat nyaman para pelanggan di komunitas kita dalam bentuk software.

(terinspirasi dari Social Media Bible)